Rabu, 19 Desember 2012

Kompos

Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil (sering disebut kompos). Kompos merupakan bahan organik, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, sulur serta kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos mengandung hara-hara mineral yang esensial bagi tanaman. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia. Bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber pupuk organik dapat berasal dari limbah/hasil pertanian dan non pertanian (limbah kota dan limbah industri). Pupuk organik yang berasal dari  pupuk kandang merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Kadar hara yang dikandung pupuk organik pada umumnya rendah dan sangat bervariasi. Pengolahan sampah organik secara biologis berlangsung pada suasana aerobik dan anaerobik. Dekomposisi anaerobik berjalan sangat lambat dan menimbulkan bau, tetapi dekomposisi aerobik berjalan relatif lebih cepat dari anaerobik dan kurang menimbulkan bau. Beberapa faktor penting yang berpengaruh dalam pembuatan kompos antara lain : besarnya partikel bahan organik yang digunakan, pengadukan, penyemaian, oksigen, kelembaban, suhu, C/N ratio, pH, dan bakteri. Sedangkan metode pembuatan kompos itu sendiri antara lain : alamiah (tradisional) dan modern atau mekanis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Site Preview